Jumat, 29 Mei 2015

Jepang, Negeri Indah Empat Musim




Jepang merupakan salah satu negara di kawasan Asia, tepatnya Asia Selatan. Negara yang memiliki julukan Negeri Sakura ini memiliki keindahan alam yang menakjubkan dengan empat musimnya, yaitu musim semi, panas, gugur dan dingin. Setiap musim yang datang membawa keistimewaandan keindahan tersendiri.

Menurut perhitungan, satu musim di Jepang berjalan sepanjang tiga bulan lamanya. Musim semi dimulai pada bulan 3 sampai 5, musim panas pada bulan 6 sampai 8, musim gugur pada bulan 9 sampai dengan 11, serta musim dingin yang penus salju pada bulan 12- 1. Tidak seperti di Indonesia yang saat ini tidak dapat lagi diprediksi musim apa terjadi pada bulan apa, musim di Jepang hampir selalu tepat waktu datangnya. 



Musim Semi merupakan musim terindah di Jepang. Pada permulaan musim semi yaitu bulan Mei, udara masih terasa dingin sisa dari musim sebelumnya. Pada awal April bunga sakura mulai mekar di beberapa tempat, seperti Okinawa, Kyushu, Shikoku dan Honshu. Sementara di wilayah bagian Hokkaido baru muncul pada awal bulan Mei. Pada bulan April ini juga terdapat perayaan O-hanami, yaitu perayaan musim semi untuk menikmati keindahan bunga sakura. Bunga sakura akan bermekaran menghiasi sudut-sudut Jepang. Ketika saat itu datang, orang-orang akan mengajak anggota keluarga maupun teman mereka untuk berpiknik menikmati mekarnya bunga sakura. Mereka akan pergi ke tempat bunga sakura bermekaran dengan membawa bento dan sake. Banyak keluarga yang berpiknik di taman-taman atau di bawah pohon sakura. Pada bulan Mei, udara terasa segar dan disebut sebagai Satsukibare, yang artinya “hari yang cerah di bulan Mei”.


Musim panas terjadi pada bulan Juni, Juli dan bulan Agustus. Musim ini juga merupakan musim libur terpanjang sepanjang tahun. Hal ini dikarenakan temperature yang tinggi membuat orang Jepang tidak nyaman, sehingga tidak maksimal dalam melakukan aktivitas. Pada bulan Juli curah hujan di Jepang menjadi tinggi, yang disebut dengan tsuyu. Perayaan paling terkenal pada musim panas di Jepang ialah festival Tanabata dan Obon.




Pada bulan September, di Jepang mulai memasuki musim gugur yang akan berlangsung selama tiga bulan juga. Udara panas setelah musim panas perlahan mulai digantikan dengan udara yang hangat. Pada awal musim gugur akan sering terjadi angin topan. Setelah memasuki bulan Oktober maka udara akan lebih seimbang, tidak panas dan tidak dingin melainkan cerah. Udara dingin mulai terasa pada awal November. Pada bulan ini dedaunan yang mulanya berwarna hijau akan mulai berganti menjadi warna merah atau kuning yang disebut dengan momiji.



Musim dingin akan mulai masuk pada bulan Desember. Udara semakin dingin hingga salju mulai turun menyelimuti sudut-sudut Jepang. Pernak-pernik natal akan mulai menghiasi seluruh kota dengan hiasa salju juga, atau yang disebut dengan White Christmas. Pada tanggal-tanggal terakhir Desember orang-orang sudah mulai libur dan sibuk mempersiapkan liburan seperti bermain ski. Sementara yang tidak berlibur akan menghabiskan waktunya di rumah untuk membersihkan rumah dan mempersiapkan perayaan akhir tahun serta tahun baru. Hari libur nasional akan jatuh pada tanggal 1 sampai 15 Januari. Pada bulan Februari salju akan semakin banyak turun dan menggunung. Tanggal 3 Februari merupakan pemisah antara musim dingin dan musim semi yang disebut dengan setsubun. Sementara pada tanggal 4 Februari disebut Risshun atau permulaan musim semi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar